Thursday, February 10, 2011

JUNI 2004 (4)

Hampir jam 02.00 dini hari aku terbangun oleh suara teriakan istriku. Aku masih sangat mengantuk. Badanku terasa sangat berat karena pekerjaan kantor menguras seluruh tenaga dan pikiranku hari ini. Kali ini, aku sungguh terganggu. Tapi aku hanya bisa terpana dan tak tahu harus berbuat apa. Aku diam antara sadar dan tidak sadar. 


JUNI 2004 (3)

Dengan sangat menyesal, lanjutan tulisan dengan judul "Juni 2004 (3)" yang mestinya sudah sampai di ruangan blog ini, ditunda bahkan mungkin dibatalkan. Ada beberapa pertimbangan yang menyangkut kenyamanan, khususnya anak-anak saya yang ikut membaca blog ini, yang tak mungkin saya abaikan demi menjaga perasaan mereka. Saya mohon maaf kepada para pembaca yang sudah setia menunggu kelanjutan cerita ini, bahkan sudah menanyakan langsung melalui email maupun lewat chatting. Dukungan anda semua sungguh membuat saya bersemangat untuk meng-upload tulisan-tulisan yang sebenarnya sudah tersedia sejak beberapa tahun lalu.

Meskipun begitu, pada hari ini saya langsung menerbitkan tulisan dengan judul "Juni 2004 (4)" yang merupakan sambungan kisah 'Juni 2004'.

Selamat menikmati.

Salam hangat,
Iono Sandjojo