About Me

Saya seorang ayah dari 4 anak laki-laki dan suami dari seorang istri. Sudah beberapa tahun ini menjadi single parent untuk ketiga anak saya yang masih hidup karena anak pertama sudah meninggal ketika masih bayi. Istri saya sendiri adalah seorang yang mengidap Schizophrenia Paranoid sejak tahun 1997 hingga kini dimana hidupnya banyak dihabiskan di rumah-rumah sakit dan pusat rehabilitasi. Untuk meringankan beban batin, saya kemudian memutuskan, dia bukan lagi sebagai istri tetapi sebagai anak yang harus tetap kupelihara karena tak ada lagi keluarga besarnya yang mau peduli padanya.

Saya bekerja di sebuah institusi asing di Jakarta. Tulisan-tulisan saya buat disela-sela waktu yang ada, baik ketika di rumah maupun ketika sedang mengadakan perjalanan ke daerah-daerah di wilayah Indonesia untuk urusan pekerjaan.

Tulisan-tulisan dalam blog ini adalah salah satu cara koping yang paling efektif. Tak perlu rasanya seluruh beban pikiran disimpan dalam hati, selain kebodohan menyimpan bara yang dapat menghanguskan jiwa, juga akan mengganggu banyak hal produktif yang sangat diperlukan oleh anak-anak saya.

Tulisan yang ada di blog ini semata-mata karena kecintaan saya pada keluarga sekaligus keprihatinan yang mendalam atas situasi keluarga-keluarga yang mungkin salah satu anggotanya memiliki masalah kejiwaan, sebagaimana seorang dari keluarga saya juga mengalami mental illness. Bagaimanapun, ternyata kisah ini telah memberikan kesempatan pada saya untuk memahami secara langsung betapa sulitnya hidup dengan lilitan gangguan kejiwaan. Bukan hanya si pasien tetapi seluruh anggota keluarga turut merasakan betapa hal-hal mudah menjadi sangat sulit, hal-hal sederhana menjadi rumit.

Saya sekedar menciptakan gambaran kepada siapapun yang sudah ikhlas membaca tulisan-tulisan di blog ini, bahwa persoalan gangguan kejiwaan bukanlah semata-mata persoalan pasien yang sedang sakit tetapi persoalan kita semua.

Saya pantas dan akan terus bersyukur karena ternyata ada banyak sahabat yang sudah mau berbagi di sini melalui komentar dan pesan yang anda tinggalkan, juga melalui penuturan kisah hidup anda yang saya terima di email maupun via telepon, para keluarga yang sudah mau saya kunjungi, dan semua pihak yang telah turut serta membantu saya menemukan banyak keluarga yang hidup bersama orang dengan gangguan jiwa. Tanpa anda semua tulisan-tulisan di sini terasa garing dan tak bermakna kecuali untuk diri saya sendiri. Melalui andalah tulisan di blog ini telah menyebarkan maknanya bagi cukup banyak orang. Kepada anda semua saya hanya dapat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


Maaf, bila saya masih berharap anda men-share tulisan-tulisan di blog ini ke social network yang anda miliki. Dengan men-share, anda sesungguhnya telah turut membantu orang-orang yang mungkin sedang mencari legitimasi atas banyak persoalan keluarga yang mereka hadapi setiap hari yang berhubungan dengan orang-orang dengan masalah kejiwaan. Meski sangat kecil, saya berharap tulisan-tulisan di blog ini menjadi cermin retak untuk melihat diri kita sendiri.



Terima kasih
Salam hangat,

IONO SANDJOJO