ODMK & KODMK

ODMK yang merupakan kependekan dari Orang Dengan Masalah Kejiwaan sudah sering digunakan oleh para pemerhati, organisasi dan para pihak yang terlibat dalam aktivitas kesehatan jiwa. Fokus dari istilah ini tentu saja ke pihak yang memiliki masalah kejiwaan atau dengan istilah lain kita sebut saja pasien. 

Banyak diantara para ODMK ini masih dapat diajak berkomunikasi, meski samar-samar dapat ditemukan juga isi pikiran yang mengekspresikan kecemasan, kebingungan, ketakutan sekaligus harapan-harapan mereka. Kadang mudah juga menangkap pesan agresif untuk menyatakan penolakan mereka atas perlakuan keluarga dan para terapis yang melakukan tindakan sia-sia karena mereka tak merasa sakit dan tak memerlukan pertolongan. Tapi banyak juga ODMK yang hanya bisa diam, menatap dengan mata kosong, melakukan gerakan-gerakan tubuh aneh ketika sedang diajak bicara tanpa berkata-kata, dan memilih untuk melemparkan senyumnya ke tembok dan atap rumah dan sesekali memandang lawan bicaranya dengan mata terbelalak.

www.jiwasehat.blogspot.com berinisiatif menggunakan istilah lain, yaitu keluarga orang dengan masalah kejiwaan atau disingkat KODMK, untuk mengintip situasi yang dihadapi oleh mereka, melukiskan konflik batin yang terjadi dalam pendampingan dan perawatan salah satu anggota keluarga mereka yang menjadi ODMK. Banyak sekali cerita yang dapat mengundang empati dan belas kasihan karena ternyata drama kehidupan mereka sungguh-sungguh menguras banyak air mata yang didedikasikan untuk para ODMK yang mereka cintai.

***


 

 
Sugriyah terpaksa harus berpindah-pindah menginap dari tetangga yang satu ke tetangga berikutnya agar dapat tidur dengan tenang. Sudah puluhan tahun ia tak berani tidur di rumahnya sendiri karena takut dicelakai oleh suaminya yang sakit jiwa. Pagi hari ia kembali ke rumah untuk menyiapkan kopi untuk suaminya sebelum Sugriyah berangkat kerja sebagai buruh tani di sawah-sawah tetangga. Ia mengambil alih peran sebagai kepala rumah tangga tetapi sekaligus seorang istri yang hidup dalam ketakutan.